Kurikulum Merdeka di SD Inpres Bontoa: Apa Saja Perubahannya?
SD Inpres Bontoa, yang berlokasi di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, merupakan salah satu sekolah dasar yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan dalam menyusun materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Di https://www.sdinpresbontoa.net/, implementasi Kurikulum Merdeka membawa sejumlah perubahan signifikan dalam proses pembelajaran.
1. Pendekatan Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Salah satu perubahan utama dalam Kurikulum Merdeka adalah penerapan pendekatan berbasis proyek. Di SD Inpres Bontoa, siswa tidak hanya menerima materi secara teori, tetapi juga diajak untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya, siswa dapat melakukan proyek pembuatan produk sederhana yang berkaitan dengan pelajaran IPA atau IPS. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif siswa.
2. Penerapan Asesmen Formatif
Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses belajar siswa. Di SD Inpres Bontoa, guru menerapkan asesmen formatif yang dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan siswa. Asesmen ini membantu guru dalam memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendukung siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
3. Fleksibilitas dalam Pemilihan Mata Pelajaran
Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Di SD Inpres Bontoa, siswa memiliki kesempatan untuk mendalami mata pelajaran tertentu yang mereka minati, seperti seni, olahraga, atau teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
4. Penguatan Pendidikan Karakter
Selain aspek akademik, Kurikulum Merdeka juga menekankan pentingnya pendidikan karakter. Di SD Inpres Bontoa, nilai-nilai seperti gotong royong, kejujuran, dan tanggung jawab diajarkan secara integral dalam setiap kegiatan pembelajaran. Siswa diajak untuk mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.
5. Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran
Kurikulum Merdeka mendorong pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Di SD Inpres Bontoa, guru dan siswa menggunakan berbagai platform digital untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Misalnya, penggunaan aplikasi pembelajaran online dan media sosial sebagai sarana untuk berbagi informasi dan materi pembelajaran. Hal ini membantu siswa dalam mengakses sumber belajar yang lebih luas dan meningkatkan keterampilan digital mereka.
6. Peningkatan Profesionalisme Guru
Untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, guru di SD Inpres Bontoa mengikuti berbagai pelatihan dan workshop. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, guru dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa.
7. Keterlibatan Orang Tua dalam Proses Pembelajaran
Kurikulum Merdeka juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran. Di SD Inpres Bontoa, orang tua diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, seperti menghadiri pertemuan orang tua, mendampingi siswa dalam proyek, dan memberikan dukungan moral. Keterlibatan orang tua diharapkan dapat memperkuat proses pembelajaran dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.
8. Evaluasi dan Refleksi Secara Berkala
Sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, SD Inpres Bontoa melakukan evaluasi dan refleksi secara berkala terhadap proses pembelajaran. Guru, siswa, dan orang tua bersama-sama menilai keberhasilan dan tantangan yang dihadapi selama proses pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan pengembangan kurikulum di masa mendatang.
Implementasi Kurikulum Merdeka di SD Inpres Bontoa membawa perubahan signifikan dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan berbasis proyek, asesmen formatif, fleksibilitas dalam pemilihan mata pelajaran, penguatan pendidikan karakter, pemanfaatan teknologi, peningkatan profesionalisme guru, keterlibatan orang tua, dan evaluasi berkala, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal dan siap menghadapi tantangan di masa depan.